Hud (11) : 98
Firaun akan mengetuai kaumnya pada hari kiamat kemudian tetaplah ia akan membawa mereka masuk ke neraka. Dan seburuk-buruk tempat yang dimasuki ialah neraka.
TAFSIR 1
Dalam rangkaian ayat ini, Allah swt mengisahkan bahawa Dia mengutus Musa dengan bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Firaun (Raja Mesir) dan para pemuka kaumnya. (Tetapi mereka mengikuti perintah Firaun) yakni mengikuti manhaj, gaya dan jalan yang ditempuh Firaun dalam kesesatan. (Padahal perintah Firaun bukanlah (perintah) yang benar) yakni manhaj, gaya, dan Jalan yang ditempuh Firaun tersebut tidak mengandung petunjuk yang benar tetapi kebodohan, kesesatan dan kekafiran. Sebagaimana mereka mengikuti Firaun di dunia dan menjadikannya sebagai pemimpin mereka, pada hari kiamat nanti mereka dipimpin Firaun untuk menuju neraka Jahanam. Mereka masuk ke dalamnya dan meminum seburuk-buruk minuman di neraka. Dan seksaan Firaun lebih berat daripada para pengikutnya. Allah swt telah berfirman, (Namun Firaun menderhakai Rasul itu, maka Kami seksa dia dengan seksaan yang berat) (QS Al-Muzzammil, 73: 16) Allah swt berfirman, (Dia (Firaun) berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat lalu membawa mereka masuk ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang dimasuki). Begitu juga, para pengikut Firaun mendapat seksa yang berlipat ganda pada hari Kiamat sebagaimana yang difirmankan Allah di surah yang lain, (Masing-masing mendapatkan (seksaan) yang berlipat ganda tetapi kamu tidak mengetahui). (QS Al-A'raf, 7: 38) Bahkan, Allah swt memberi khabar tentang ucapan orang-orang kafir di neraka. (Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati para pemimpin dan para pembesar kami, Ialu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami. timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar) (QS Al-Ahzab, 33: 67) Maksud firman Allah, (Dan mereka diikuti dengan laknat di sini (dunia) dan (begitu pula) pada hari Kiamat) adalah, "Kami tambahkan seksa neraka atas laknat di du- nia." Mujahid mengatakan, "Mereka ditambahi dengan laknat pada hari Kiamat, maka mereka mendapat dua laknat." Tentang firman Allah swt, ((Laknat) itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan) Ali bin Abu Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahawa maksud dari laknat tersebut adalah laknat di dunia dan di akhirat. Hal itu senada dengan firman Allah, (Dan Kami jadikan mereka para pemimpin yang mengajak (manusia) ke neraka dan pada hari Kiamat, mereka tidak akan ditolong. Dan Kami susulkan laknat kepada mereka di dunia ini, sedangkan pada hari Kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)) (QS Al-Qasas, 28: 41).
Rujukan: 1999: 515 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini masih berkenaan dengan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah para Nabi Allah swt. Dan kisah Musa a.s. adalah kisah ketujuh (terakhir) yang diceritakan pada surah ini. Pada ayat ini terdapat 'ibrah yang jelas dari kebinasaan Firaun dan kaumnya akibat tidak mengindahkan seruan Nabi Musa a.s ketika diutus oleh Allah swt kepada mereka. Padahal, Nabi Musa a.s telah membawa tanda-tanda kekuasaan Allah swt dan mukjizat yang nyata. Namun, mereka tetap mengikuti perintah Firaun, padahal perintah Firaun sama sekali bukanlah perintah yang benar. Kerana itu, mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan begitu pula di hari kiamat. Kutukan di akhirat telah dijelaskan oleh Allah dengan firman-Nya, "Firaun berjalan di muka memimpin kaumnya di hari kiamat, lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi."
Rujukan: 2001: 561-563 (Tafsir al-Tabari)