An-Nahl (16) : 101 (Blok: 101-102)
Dan apabila Kami tukarkan satu ayat (Al-Quran) untuk menggantikan ayat yang lain (yang dimansukhkan), dan Allah memang mengetahui akan apa yang Ia turunkan, - berkatalah mereka (yang kafir): "Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) hanyalah seorang pendusta"; (padahal Nabi Muhammad tidak berdusta) bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui hakikat yang sebenarnya.
TAFSIR
Allah mengkhabarkan pendeknya akal dan pikiran orang-orang kafir dengan bukti sikap dan respon mereka yang serbasentimen terhadap risalah yang Nabi Muhammad saw bawa. Oleh kerana itu, Allah menetapkan bahawa hati mereka takkan beriman dan kehidupan mereka akan sengsara. Sebagai contoh, bila datang ayat yang menasakh suatu hukum, dengan entengnya mereka langsung menuduh Rasul saw (Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja) yakni engkau (Rasulullah) hanya seorang pembual yang banyak berbohong. Mereka tidak mahu membuka fikiran sempit yang selama ini tertutup bahawa yang memperlakukan hal demikian (menghapus dan menambah hukum) adalah Allah swt Tuhan yang berhak berlaku apa saja dan berhak memutuskan apa saja. Mujahid menuturkan bahawa ayat, (Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain) bermakna Allah mengangkat suatu ayat dan menggantikannya dengan ayat lain. Menyikapi tuduhan kaum kafir, Allah swt tidak diam saja. Akan tetapi, Dia menurunkan ayat selanjutnya (Katakanlah, "Rohulqudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu) yakni Jibril r.a. (Dari Tuhanmu dengan kebenaran) yakni dengan membawa kebenaran dan keadilan. Hal itu bertujuan (Untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman) agar kalian membenarkan risalah, kemudian hati mereka akan menjadi teguh. (Dan menjadi petunjuk serta khabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)) iaitu menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan berita gembira untuk kaum muslimin yang beriman kepada Allah swt dan rasul-Nya saw.
Rujukan: 1999: 590 (Tafsir Ibn Katsir)