Asy-Syu’araa (26) : 204
(Kalaulah demikian keadaan mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab Kami?
TAFSIR 1
Maksud ayat (Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?) adalah mereka sebelumnya mengingkari ajaran Allah swt yang dibawa oleh utusan-Nya. Implikasi dari keingkaran tersebut, mereka menantang utusan Allah swt untuk menunjukkan kebenaran risalah yang dibawanya. Seolah-olah mereka ingin ditunjukkan tentang azab Allah swt. Sebagaimana disebutkan pada ayat yang lain sebagai berikut (Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata 'Ya Allah, jika (Al-Quran) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) (QS Al-Anfal, 8: 32) Dan (Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan kerana waktunya yang telah ditetapkan nescaya datang azab kepada mereka dan (azab itu) pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyedarinya. Mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir) (QS Al-Ankabut, 29: 53-54).
Rujukan: 1999: 788 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan perdebatan yang terjadi antara para nabi dan kaumnya serta menjelaskan bahawa Dia membinasakan para pendusta. Kesudahannya, kemenangan ada di pihak para rasul-Nya yang bertakwa kerana telah menjadi sunnah-Nya dalam setiap pertarungan antara hak dan batil, yang hak itulah yang menang sekalipun harus memakan waktu yang lama. Di sini terdapat penawar hati bagi Rasulullah saw dan janji bahawa sekalipun beliau dianiaya oleh kaumnya serta menerima berbagai kekerasan dari mereka, namun pada akhirnya kemenangan pasti beliau raih. Pada rangkaian ayat-ayat ini (192-212) Allah menutup kisah para nabi terdahulu dengan menjelaskan bahawa Al-Quran yang menyajikan kisah-kisah itu adalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepada hamba dan rasuI-Nya. Orang-orang Quraisy yang derhaka, mereka tidak mengimani Al-Quran dan menentangnya sehingga azab Allah datang kepada mereka secara tiba-tiba sedang mereka tidak menyedarinya. Pada ayat ini diisyaratkan bahawa setelah Nabi saw mengancam mereka dengan azab, mereka berkata "Sehingga kapan kamu mengancam kami dengan azab itu? Kapan azab itu terjadi?" Maka itu pada ayat ini seolah Allah berfirman, "Mengapa mereka meminta azab Kami segera diturunkan. Padahal mereka telah mengetahui dengan jelas, bagaimana Kami menyeksa umat, generasi dan kaum-kaum terdahulu? "
Rujukan: 2001: 650 (Tafsir al-Tabari)