Al-‘Ankabut (29) : 23

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan orang-orang yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah dan pertemuan denganNya, mereka tetaplah akan menjadi orang-orang yang putus asa dari rahmatKu; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya.


TAFSIR 1
Setelah Allah menegaskan pada rangkaian sebelumnya bahawa Dialah Sang Penguasa yang mencipta sesuai dengan kehendak-Nya, memutuskan apa yang Dia kehendaki, tidak ada rintangan bagi kekuasaan-Nya, tidak ada pertanyaan terhadap apa pun yang Dia lakukan. Dialah yang memiliki cipta dan perintah. Apa pun yang Dia lakukan adalah keadilan sebab Dialah Penguasa yang tak pernah zalim sekecil apa pun. Sesungguhnya Allah jika hendak menyeksa penduduk langit-Nya dan penduduk Bumi-Nya maka Dia akan menyeksa mereka dan Dia tidak zalim kepada mereka. Dan tidak ada seorang pun dari para penghuni langit dan Bumi-Nya yang bisa mengalahkan-Nya. Dialah Yang Maha Kuasa di atas hamba-hamba-Nya. Segala sesuatu takut dan membutuhkan-Nya. Dia Maha Kaya terhadap apa pun selain Dia, namun orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya adalah mereka menentangnya dan tidak memercayai hari pembalasan. Maka Allah menjelaskan merekalah orang-orang yang putus asa terhadap rahmat-Nya, Allah berfirman (Mereka putus asa dari rahmat-Ku) adalah mereka tidak mempunyai bahagian di dalamnya. Sehingga akhirnya (Dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih) adalah seksa yang sangat pedih di dunia dan akhirat.
Rujukan: 1999: 825 (Tafsir Ibn Katsir)



TAFSIR 2
Allah swt menegaskan "Dan orang-orang yang mengingkari bukti-bukti kebenaran Allah swt dan ayat-ayatnya, mereka juga mengingkari pertemuan dengan-Nya sehingga datang pada hari kiamat (Mereka putus asa dari rahmat-Ku). Allah swt menegaskan, mereka itu berputus asa dari rahmat-Ku di akhirat nanti ketika mereka memperoleh apa yang telah dijanjikan kepada mereka berupa seksaan. Maka bagi mereka itulah seksaan yang teramat pedih." Ketika seseorang bertanya, bagaimana bisa ayat-ayat ini bertentangan dengan ayat (Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan)) sehingga akhir firman-Nya (Bagi orang-orang yang beriman) (QS Al-Ankabut, 29: 18-24) dan meninggalkan dhamir pada ayat (Maka tidak adalah jawapan kaum Ibrahim) itu adalah kisah Ibrahim. Sementara Allah swt berfirman (Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu) sehingga firman-Nya (Maka mintalah rezeki itu di Sisi Allah dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan). Jawapannya kerana khabar Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim beserta kaumnya dan juga seluruh kaum yang disebutkan Allah swt dalam surah ini dan lainnya, merupakan peringatan Allah swt di mana mereka disebutkan sebelum muncul penentangan mereka. Ini juga peringatan agar mereka tidak berbuat seperti kaum-kaum itu. Beribadah dan bersyukurlah kepada-Nya kerana hanya kepada-Nya dikembalikan.
Rujukan: 2001: 379-380 (Tafsir al-Tabari)