Al-Jaathiyah (45) : 24 (Blok: 23-24)

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

Dan mereka berkata: "Tiadalah hidup yang lain selain daripada hidup kita di dunia ini. Kita mati dan kita hidup (silih berganti); dan tiadalah yang membinasakan kita melainkan edaran zaman". Pada hal mereka tidak mempunyai sebarang pengetahuan tentang hal itu; mereka hanyalah menurut sangkaan semata-mata.


TAFSIR
Allah swt menjelaskan dalam ayat ini tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya. Mereka menyembah sesuatu selain Allah berdasarkan nafsu. Kerana perbuatan itulah Allah swt membiarkan mereka dalam kesesatan berdasarkan ilmu-Nya kerana Allah mengetahui bahawa mereka tidak akan menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya berupa ayat-ayat. Selain itu, Allah swt juga telah mengunci rapat pendengaran mereka sehingga tidak dapat menerima peringatan Allah dan mendengar ayat-ayat Allah yang akan menuntun mereka kepada kebenaran. Kemudian Allah swt juga mengunci hati mereka sehingga tidak mampu mempergunakan akalnya tentang sesuatu pun dan tidak dapat menerima kebenaran. Begitu pula dengan penglihatan mereka, Allah swt telah menutupnya dengan tutupan yang membuat mereka tidak dapat melihat tanda-tanda Kekuasaan Allah. Hal ini sebagai cara Allah menunjukan Keesaan-Nya dan membuktikan bahawa tidak ada Tuhan selain Dia. Selanjutnya Allah menerangkan bahawa mereka hanya meyakini adanya kehidupan di dunia saja dan tidak ada kehidupan setelahnya. Mereka pun mendustakan akan adanya Hari Kebangkitan setelah kematian. Mereka percaya akan adanya reinkarnasi, dimana ketika mereka mati kemudian anak-anak mereka lahir dan hidup setelahnya seakan-akan mereka hidup kembali dalam bahagian kehidupan anak-anak mereka dan hidup seterusnya. Namun Allah menyatakan dalam firman-Nya (Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja).
Rujukan: 2001: 91-98 (Tafsir al-Tabari)