Al-Anfaal (8) : 72 (Blok: 72-75)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah, dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), mereka semuanya menjadi penyokong dan pembela antara satu dengan yang lain. Dan orang-orang yang beriman yang belum berhijrah, maka kamu tidak bertanggungjawab sedikitpun untuk membela mereka sehingga mereka berhijrah. Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kamu dalam perkara (menentang musuh untuk membela) ugama, maka wajiblah kamu menolongnya, kecuali terhadap kaum yang ada perjanjian setia di antara kamu dengan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Melihat akan apa yang kamu lakukan.
ASBAB 1
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abu Syaikh dari As-Saddi dari Abu Malik, dia berkata bahawasannya ayat ini turun sebagai jawapan dari pertanyaan kaum muslimin "Bagaimanakah kalau kami memberi dan menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?" Turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahawa antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi harta. Ibnu Saad meriwayatkan dari jalan Hisyam bin Urwah dari ayahnya, dia berkata "Rasulullah saw telah mempersaudarakan Zubair bin Awwam dengan Kaab bin Malik. Zubair berkata "Pada saat Perang Uhud, aku melihat Kaab terluka parah. Kemudian aku berkata 'Jika dia mati, dia terputus hubungannya dengan keluarga dan aku akan menjadi pewarisnya.' Kemudian ayat ini pun turun dan jadilah warisan itu bagi orang yang mempunyai tali persaudaraan dan kerabat bukan berdasarkan yang lainnya."
Rujukan: Lubabun Nuqul Fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an. (Imam Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman As Sayuti)