At-Taubah (9) : 6 (Blok: 1-10)
وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ
Dan jika seseorang dari kaum musyrik meminta perlindungan kepadamu (untuk memahami Islam), maka berilah perlindungan kepadanya sehingga ia sempat mendengar keterangan-keterangan Allah (tentang hakikat Islam itu), kemudian hantarlah dia ke mana-mana tempat yang ia beroleh aman. Perintah yang tersebut ialah kerana mereka itu kaum yang tidak mengetahui (hakikat Islam).
ASBAB 1
Diriwayatkan Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, pada waktu Rasulullah saw mengadakan perjanjian perdamaian dengan kaum musyrikin, yang diantara isinya adalah tidak ada peperangan antara Rasulullah dan kaum musyrikin dan kaum muslimin diperbolehkan melaksanakan haji ke Mekkah serta bertawaf sekeliling Kaabah, sehubungan dengan ini, Allah menurunkan ayat 1-10 ini, yang menegaskan pembatalan perjanjian tersebut dan mengizinkan kaum muslimin memerangi kaum musyrikin. Disamping itu memberi kesempatan kepada kaum muslimin selama empat bulan untuk memperkuat diri dan persiapan.
Rujukan: Lubabun Nuqul Fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an. (Imam Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman As Sayuti)