Al-Baqarah (2) : 174
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan (meminda atau mengubah) apa-apa keterangan Kitab Suci yang telah diturunkan oleh Allah, dan membeli dengannya keuntungan dunia yang sedikit faedahnya, mereka itu tidak mengisi dalam perut mereka selain dari api neraka, dan Allah tidak akan berkata-kata kepada mereka pada hari kiamat, dan Ia tidak membersihkan mereka (dari dosa), dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
TAFSIR 1
Dalam ayat ini disebutkan bahawa Allah swt mengecam kaum Yahudi yang gemar melakukan pembangkangan terhadap risalah Allah swt. Mereka mengetahui sesungguhnya kandungan Taurat merupakan kebenaran yang hakiki dari Allah swt kemudian disempurnakan oleh Al-Quran. Namun, mereka tetap enggan mentaatinya. Ketika Rasulullah saw hadir dan menyerukan kepada mereka untuk kembali kepada jalan Allah swt, mereka bermuka dua. Di depan Rasulullah saw, mereka mengikrarkan keimanan tetapi setelah berpisah dari beliau, mereka ingkar dan melakukan penyelewengan. Allah swt menegaskan, mereka telah melakukan kebodohan dengan menggadaikan dan menjual keimanan mereka dengan materi atau kepentingan duniawi yang nilainya sangat kecil. Inilah kebodohan terburuk yang dilalukan kaum Yahudi. Dalam ayat ini Allah swt juga mengancam akan mengabaikan dan mengazab mereka di akhirat. Allah swt pun telah mempersiapkan tempat "terbaik" untuk kaum Yahudi yang telah melakukan penyelewengan besar terhadap syariat Allah swt. Bagi Allah swt, tidak ada imbalan yang lebih pantas bagi pengkhianat seperti Yahudi kecuali neraka dan mereka akan menjadi penghuninya selamanya. Pada hakikatnya Allah swt melaknat kaum Yahudi kerana mereka tidak melakukan apa yang semestinya mereka lakukan. Sebagai kaum yang mengerti akan kebenaran, mereka seharusnya mengimani Allah swt dan RasuI-Nya dengan cara mentaati ajaran-ajaran yang dikandung dalam Taurat dan disempurnakan oleh Al-Quran yang dibawa oleh Rasulullah saw.
Rujukan: 1999: 99 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt menjelaskan pada ayat ini tentang sikap ahli ilmu dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang menyembunyikan sifat-sifat Nabi Muhamad saw dan wahyu yang diturunkan kepadanya, padahal mereka mendapatkan keterangan itu secara tertulis di dalam Taurat dan Injil. Selain itu, mereka pun mengubah atau memasukkan yang tidak asli pada kitab Allah dengan pendapatnya sendiri. Hal itu mereka lakukan kerana imbalan keduniaan yang tak berharga seperti suap. Selanjutnya, Allah menjelaskan pula akibat perbuatan mereka itu, yakni upah yang mereka terima itu akan menjerumuskan ke dalam neraka. Dengan perkataan lain, mereka tidak bisa menghentikan sikap tamak di dalam melahap keduniaan, melainkan api neraka akan membakar mereka. Selain itu Allah berpaling dan murka terhadap mereka. Allah juga tidak tidak akan membersihkan kotoran dan dosa-dosa mereka dengan memberikan ampunan atas perbuatan mereka. Dan mereka akan diseksa dengan seksaan yang menyakitkan.
Rujukan: 2001: 64-67 (Tafsir al-Tabari)