Taahaa (20) : 61
Nabi Musa berkata kepada mereka: "Celakalah kamu kelak! Janganlah kamu mendakwa secara dusta terhadap Allah, kerana dengan sebab itu Ia akan membinasakan kamu dengan azab seksa; dan sesungguhnya orang yang berdusta, tetap hampa dan kecewa".
TAFSIR 1
Maksud firman Allah (CelakaIah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) iaitu janganlah kalian berdusta dan menipu orang-orang awam serta menipu mata mereka dengan perbuatan kalian ini. Sehingga tampak di mata mereka, kalian mampu menciptakan berbagai macam hal yang nyata di mata mereka. Hal tersebut seakan-akan sihir kalian dapat menciptakan suatu makhluk. Meskipun pada kenyataannya, itu bukanlah makhluk sebagaimana yang dilihat mata. Sungguh kalian telah mengada-ada kedustaan terhadap Allah swt. Oleh sebab itu (Nanti Dia membinasakan kamu dengan azab) maksudnya adalah Allah swt akan membinasakan kalian dengan azab yang merata dan tidak meninggalkan seorang pun di antara kalian. Maksud firman Allah (Sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan) iaitu ketika mendengar ucapan Musa, mereka pun bersengketa sesama mereka. Sebahagian dari mereka menyetujui perkataan Musa bukanlah ucapan seorang penyihir melainkan ucapan seorang nabi. Sebahagian mereka mengatakan Musa adalah tukang sihir. Dan sebahagian Iain menyatakan hanya Allahlah yang mengetahui hakikat kebenarannya.
Rujukan: 1999: 677 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt berfirman, Musa berkata kepada para tukang sihir ketika tiba bersama Firaun (Celakalah kamu! Janganlah kamu mengadakan kebohongan terhadap Allah swt maksudnya janganlah kalian membuat kebohongan atas nama Allah swt) (Nanti Dia membinasakan kamu dengan azab) maka ia akan murka dengan menyeksa kalian dengan kehancuran dan kebinasaan, pendapat ini berdasar pada riwayat Ibnu Abbas. Telah menceritakan kepada kami Abdullah, ia berkata telah menceritakan kepadaku Muawiyah, ia berkata dari Ali dari Ibnu Abbas ia berkata, bahawa yang dimaksud adalah nanti Allah akan membinasakan kalian. Riwayat yang sama disampaikan Qatadah, Ibnu Zaid juga As-Saddi. Maksud penggalan ayat (Dan Sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan) ertinya adalah tidak akan beruntung orang yang mengada-adakan dan membuat kedustaan terhadap Allah, selalu mengucap-ucapkannya untuk suatu keperluan dan kepentingannya.
Rujukan: 2001: 95 (Tafsir al-Tabari)