Al-Hajj (22) : 2 (Blok: 1-2)
Pada hari kamu melihat (peristiwa-peristiwa yang mengerikan) itu, tiap-tiap ibu penyusu akan melupakan anak yang disusukannya, dan tiap-tiap perempuan yang mengandung akan gugurkan anak yang dikandungnya; dan engkau akan melihat manusia mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, tetapi azab Allah amatlah berat, mengerikan.
TAFSIR 1
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt (Apabila Bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat dan Bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya). (QS Az-Zalzalah 99: 1-2) Beberapa ulama mengatakan bahawa kehancuran Bumi itu terjadi pada akhir usia dunia dan merupakan awal mula hari Kiamat. Adapun Ibnu Jarir mengutip pernyataan Al-qamah tentang firman Allah (Goncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar) mengatakan bahawa goncangan itu terjadi sebelum hari Kiamat, sementara para ulama yang lain mengatakan kejadian itu berupa keganasan, kengerian, kegoncangan dan kekacauan yang ditampilkan pada hari Kiamat setelah manusia dibangkitkan dari kubur. Ibnu Jarir lebih cenderung dengan pendapat terakhir ini dengan mendasarkannya pada dalil berikut ini. Hadis yang diriwayatkan Imran bin Hushain, surah Al-Haj ayat 1-2 diturunkan ketika Rasulullah saw berada dalam suatu perjalanan. Rasulullah bersabda kepada para sahabat, "Tahukah kalian pada hari apa peristiwa itu akan terjadi?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah bersabda, "ltulah hari di mana Allah berkata kepada Adam, 'Kirimlah utusan ke neraka'. Adam bertanya, 'Wahai Tuhanku, siapa yang akan dikirim ke neraka?' Allah menjawab 'Ada 999 orang yang masuk ke neraka dan hanya satu orang yang masuk ke syurga."' Kaum muslimin pun menangis tersedu-sedu.
Rujukan: 1999: 704-706 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini merupakan kitab (pembicaraan) yang ditujukan kepada para mukallaf (subjek hukum) yang ada ketika diturunkan juga kepada seluruh mukallaf yang akan datang sehingga hari Kiamat iaitu mereka diperintah untuk takut kepada seksa Allah dengan mengerjakan segala kewajiban yang diperintahkan dan meninggalkan segala perkara yang dilarang untuk dilakukan. Kemudian Allah mengemukakan alasan mengapa mereka diperintahkan untuk takut kepada seksa-Nya iaitu kerana goncangan yang terjadi ketika Kiamat adalah kejadian yang sangat dahsyat dan bahaya yang sangat besar, tidak seorang pun mengetahui ukurannya kecuali Allah yang mengadakannya. Kemudian Allah menyajikan beberapa pemandangan yang menakutkan pada hari itu sebagaimana dijelaskan pada ayat 2 surah ini.
Rujukan: 2001: 446-458 (Tafsir al-Tabari)