Al-Mu’minun (23) : 111 (Blok: 108-111)
Sesungguhnya Aku membalas mereka pada hari ini (dengan sebaik-baik balasan) disebabkan kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berjaya.
TAFSIR 1
Ayat-ayat berikut ini merupakan jawapan Allah swt untuk orang-orang kafir ketika mereka memohon kepada-Nya agar dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan kepada kehidupan dunia. Maksud firman Allah (Tinggallah dengan hina di dalamnya) adalah menetaplah di dalam neraka dalam keadaan kerdil, terkucil dan hina. Maksud firman Allah (Dan janganlah kamu berbicara dengan Aku) adalah Janganlah kalian kembali (menghadap)-Ku untuk memohon kerana Aku tidak akan mengabulkan permohonan kalian. Allah mendiamkan mereka selama dua kali masa di dunia kemudian menjawab dengan firman-Nya. (Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku) Demi Allah, mereka sama sekali tidak berucap walau satu kata. Mereka hanya dapat mengeluarkan suara desahan nafas dan mengerang di dalam neraka. Suara mereka seperti suara keldai, diawali dengan mendesah dan diakhiri dengan erangan." Kemudian Allah swt mengingatkan mereka tentang dosa-dosa yang telah mereka perbuat di dunia beserta ejekan yang mereka tujukan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan para wali yang diutus oleh-Nya. Allah swt kemudian menceritakan balasan kepada para wali dan hamba-Nya yang taat melalui firman-Nya (Sungguh pada hari ini Aku memberi balasan kepada mereka kerana kesabaran mereka) dalam menghadapi kejahatan dan hinaan dari kalian (Sungguh mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan). Aku menjadikan mereka mendapatkan kemenangan iaitu kebahagiaan, keselamatan, syurga dan terhindar dari seksa neraka.
Rujukan: 1999: 737 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Pada rangkaian ayat ini Allah mengabarkan tentang nasib orang-orang yang timbangan amalan kebaikannya ringan sehingga tempat mereka di neraka Jahanam, mereka berkata, wahai Tuhanku! Keluarkanlah kami dari neraka ini namun Allah membalas seruan mereka dengan firman-Nya (Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku). Dalam sebuah hadis yang panjang diriwayatkan Muhammad bin Basyar, ia berkata, Abdul Rahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan telah menceritakan kepada kami, dari Salamah bin Kuhail, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Za'ra, ia berkata, dari Abdullah, ia menceritakan satu hadis tentang seseorang yang datang memohon syafaat kepada Allah, ia berkata, jika Allah menghendaki untuk tidak mengeluarkan seorang pun dari neraka, Allah akan mengubah wajah dan warna kulit mereka. Ketika itu ada seorang yang beriman datang memohon syafaat, ia berkata, Wahai Tuhan! Kemudian Allah berfirman (Barangsiapa yang ia mengenali seseorang maka mintalah ia untuk dikeluarkan). Kemudian orang itu pun melihat-lihat dan mencari-cari orang yang dikenalnya. Namun, ia tidak mampu mengenali seorang pun padahal orang-orang yang di neraka yang mengenalinya memanggilnya, wahai Fulan! Wahai Fulan! Namun ia menjawab, Aku tidak mengenalimu. Maka dalam keadaan seperti itulah mereka berkata, (Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia) jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran) sungguh kami adalah orang-orang yang zalim). Kemudian Allah menjawabnya dengan (Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku). Penjelasan Allah pada ayat selanjutnya adalah (Sungguh ada segolongan dari hamba-hamba-Ku) iaitu segolongan hamba-Ku yang beriman, mereka yang semenjak di dunia berdoa (Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman) kepada-Mu dan kepada rasul-Mu serta pada apa-apa yang datang dari sisi-Mu kemudian memohon (Maka ampunilah Kami) iaitu dosa-dosa kami (Dan berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik). Engkaulah sebaik-baik pemberi rahmat kepada orang-orang yang terkena malapetaka maka janganlah menyeksa kami dengan seksa-Mu. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung dan memperoleh kemenangan yang nyata.
Rujukan: 2001: 125-126 (Tafsir al-Tabari)