Ali-Imran (3) : 27 (Blok: 26-27)
Engkaulah (wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya.
TAFSIR
Ayat ini menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah swt. Di balik penggambaran ini, Allah swt menyerukan kepada umat manusia agar selalu bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan rezeki, hidayah, kesihatan dan petunjuk hidup demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Hanya petunjuk-NyaIah yang bisa memberikan jaminan kebahagiaan bagi umat manusia. Sedang pada ayat selanjutnya Allah swt menegaskan bahawa Dia-lah Zat yang memutar siang dan malam yang datang silih berganti. Ketika siang datang Allah swt memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengais rezeki sedangkan pada malam hari mereka dituntun untuk beribadah dan beristirahat. Allah swt menghidupkan sesuatu yang mati, ertinya iaitu menghidupkan tumbuhan dari tanah gersang atau menumbuhkan kurma dari biji yang mati. Allah swt jugalah yang memberi hidayah kepada siapa pun yang dikehendaki sehingga terselamatkan dari azab-Nya. Kita tidak akan mampu menghitung kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah swt, mulai dari yang paling kecil sampai dengan yang paling besar. Kehidupan ini penuh dengan anugerah-Nya. Allah swt menurunkan hujan dari langit sehingga sumur pun mengeluarkan airnya dan tanaman yang mati pun bisa kembali hidup serta berbuah. Manusia kemudian bisa memanfaatkan itu demi kelangsungan hidup mereka. Allah swt juga memberikan anugerah berupa kesihatan dan ketenteraman sehingga bisa tenang dalam beribadah dan melakukan aktiviti duniawi.
Rujukan: 1999: 168 (Tafsir Ibn Katsir)