Al-Hadid (57) : 10
Dan mengapa kamu tidak membelanjakan harta benda kamu pada jalan Allah? - Padahal Allah jualah yang mewarisi langit dan bumi (serta segala isinya). Tidaklah sama di antara kamu, orang-orang yang membelanjakan hartanya serta turut berperang sebelum kemenangan (Nabi menguasai Makkah). Mereka itu lebih besar darjatnya daripada orang-orang yang membelanjakan hartanya serta turut berperang sesudah itu. Dan tiap-tiap satu puak dari keduanya, Allah janjikan (balasan) yang sebaik-baiknya. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu kerjakan.
TAFSIR 1
Allah berfirman (Dan mengapa kamu tidak menginfakkan hartamu di jalan Allah padahal milik Allah semua pusaka langit dan Bumi?) yakni bersedekahlah dan janganlah kalian takut miskin kerana yang kalian keluarkan di jalan Allah akan dibalas berlipat ganda oleh-Nya. Dialah yang memiliki langit dan Bumi dan segala isinya. Dia juga yang memiliki arsy yang agung. Firman Allah (Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya di jalan Allah) di antara kamu dan berperang sebelum penakIukan (Mekah)) tidak sama halnya sebelum dan sesudah penaklukan. Sebelum penakIukan Mekah keadaan sangat susah dan rintangan bagi yang beriman sangat berat. Yang beriman saat itu hanya orang-orang jujur dan ikhlas. Sedangkan setelah penakIukan, kekuatan Islam sudah muncul, orang-orang pun ramai memeluk Islam. Allah berfirman (Mereka lebih tinggi darjatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Majoriti ulama berpendapat, yang dimaksud ialah penaklukan kota Mekah. Sedangkan riwayat Sya'bi dan lainnya, pembukaan yang dimaksud peristiwa Perdamaian Hudaibiyah. Ayat (Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik) yakni orang-orang munafik sebelum dan sesudah penaklukan Mekah. Semua mendapatkan pahala meski ada tingkatan-tingkatan balasan. Allah berfirman (Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan) seperti perbezaan antara yang masuk Islam sebelum penaklukan Mekah. Mereka yang memeluk agama Islam terlebih dahulu mendapatkan kesusahan dan seksaan, tentu mereka lebih ikhlas menerima penderitaan.
Rujukan: 1999: 898 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud ayat ini, wahai manusia, mengapa kalian tidak menginfakkan apa yang telah Allah berikan kepada kalian di jalan Allah kerana pada hakikatnya harta-harta kalian akan kembali kepada Allah. Kepunyaan-Nyalah seluruh harta benda yang ada di langit dan Bumi. Allah menganjurkan manusia untuk berinfak sesuai dengan apa yang mereka miliki. Allah berkata kepada mereka, ?Infakkanlah harta-harta kalian di jalan Allah agar apa yang kalian infakkan menjadi simpanan atau tabungan bagi kalian sebelum kalian mati?. Para ulama berbeza pendapat mengenai ayat (Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya di jalan Allah) di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan (Mekah)). Sebahagian di antaranya mengatakan tidak kedudukan orang yang beriman sebelum penaklukan kota Mekah dan orang yang berhijrah sebelum penaklukan kota Mekah. Hal senada dengan apa yang diriwayatkan dari Mujahid bahawa orang yang berhijrah tidak sama dengan orang yang tidak berhijrah (Tafsir Mujahid, 648). Sedangkan pendapat yang paling kuat adalah tidak sama. Wahai manusia, antara orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah sebelum kemenangan Hudaibiyyah dan orang yang memerangi orang-orang musyrik dengan orang yang berinfak atau berperang setelah kemenangan Hudaibiyyah. Hal Ini disebabkan kerana terdapat hadis dari Abu Said Al Khudri yang menjelaskan bahawa yang dimaksud dengan "fath" atau penakIukan) di sini adalah fath Hudaibiyyah dan hadis ini menjelaskan mengenai maksud dari fath dalam ayat ini. Selanjutnya, Allah menjelaskan pada ayat (Mereka lebih tinggi darjatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu) bahawa mereka yang berinfak dan berperang sebelum kemenangan Hudaibiyah lebih besar pahalanya di Sisi Allah daripada orang yang berinfak dan berperang sesudahnya.
Rujukan: 2001: 403-404 (Tafsir al-Tabari)