Al-Ma'idah (5) : 14
Dan di antara orang-orang yang berkata:" Bahawa kami ini orang-orang Nasrani", Kami juga telah mengambil perjanjian setia mereka, maka mereka juga melupakan (meninggalkan) sebahagian dari apa yang diperingatkan mereka dengannya, lalu Kami tanamkan perasaan permusuhan dan kebencian di antara mereka, sampai ke hari kiamat; dan Allah akan memberitahu mereka dengan apa yang telah mereka kerjakan.
TAFSIR 1
(Dan diantara orang-orang yang mengatakan, "Kami ini orang Nasrani," Kami telah mengambil perjanjian mereka) ertinya di antara orang-orang yang mengaku dan menyebut diri mereka sebagai pengikut Isa bin Maryam padahal tidak. Dari mereka Kami juga sudah mengambil perjanjian untuk selalu taat, membantu dan memberikan dukungan kepada Rasulullah. Di samping itu, mengikuti jejaknya dan beriman kepada seluruh nabi yang diutus oleh Allah ke muka bumi. Namun, mereka melanggar perjanjian itu seperti orang-orang Yahudi. Maka Allah swt berfirman (Tetapi mereka (sengaja) melupakan sebahagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari kiamat) maksudnya, Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka. Keadaan ini bahkan terus berlangsung hingga hari Kiamat. Berbagai sekte di tubuh Nasrani memang saling membenci satu sama lain dan saling mengkafirkan. Setiap sekte mengharamkan sekte lainnya dan tidak dibolehkan masuk ke dalam gerejanya seperti Nastori dan Arios. Masing-masing saling mengkafirkan di dunia ini dan pada hari Kiamat nanti. Allah swt kemudian berfirman (Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan) Ayat ini merupakan ancaman keras terhadap kaum Nasrani yang telah berani berkata bohong atas nama Allah dan rasuI-Nya melekatkan berbagai plakat kepada Tuhan padahal Dia Maha Suci dari itu semua seperti mengatakan bahawa Dia punya isteri dan anak. Maha Tinggi Allah yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tak seorang pun yang dapat menandingi-Nya.
Rujukan: 1999: 293 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Menurut riwayat Qatadah dan As-Saddi ayat ini turun berkenaan dengan janji orang-orang Nasrani kepada Allah bahawa mereka akan selalu taat kepada-Nya dan melaksanakan seluruh kewajipan mereka serta mengikuti dan membenarkan para rasul. Tapi sebagaimana orang-orang Yahudi, mereka ternyata mengubah ajaran agama mereka, melanggar janji mereka kepada Allah dan mengabaikan perintah-Nya. Akibatnya, Allah menimbulkan perselisihan dan permusuhan di antara mereka dengan munculnya berbagai perbezaan pendapat dalam agama mereka. Demikian menurut Ibrahim Al-Nakha'i. Sedangkan menurut Qatadah, perselisihan dan permusuhan itu muncul disebabkan perbuatan-perbuatan buruk yang telah mereka lakukan. At-Tabari sendiri lebih cenderung pada pendapat Ibrahim Al-Nakha'i kerana menurutnya permusuhan di kalangan orang-orang Nasrani bermula dari perbezaan pendapat di antara mereka tentang Isa a.s yang didasari oleh hawa nafsu bukan wahyu. Walaupun As-Saddi, Ibnu Zaid dan Mujahid berpendapat ayat ini merujuk pada orang-orang Yahudi dan Nasrani, namun menurut Al-Rabi dan At-Tabari ayat ini hanya merujuk kepada orang-orang Nasrani saja, sebagai seksaan bagi mereka kerana telah mengabaikan janji mereka kepada Allah dan perintah-Nya. Ayat ini berisi petunjuk kepada Nabi Muhammad saw agar berlapang dada atas kelakuan orang-orang Nasrani kerana kelak Allah lah yang akan menghukumi mereka di hari kiamat atas perbuatan-perbuatan mereka.
Rujukan: 2001: 256-261 (Tafsir al-Tabari)