Al-A’raaf (7) : 28
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan (orang-orang yang tidak beriman itu) apabila mereka melakukan sesuatu perbuatan yang keji, mereka berkata: "Kami dapati datuk nenek kami mengerjakannya, dan Allah perintahkan kami mengerjakannya". Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji. Patutkah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya?"
ASBAB 1
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahawa orang-orang musyrik terbiasa melakukan tawaf di Kaabah dengan bertelanjang, ketika ditanyakan kepada mereka tentang perilakunya itu, mereka menjawab, kami melakukan yang demikian itu tiada lain mengikuti jejak nenek moyang kami. Maka dari itu, Allah menurunkan ayat ini sebagai peringatan keras atas kebiasaan mereka tersebut.
Rujukan: Lubabun Nuqul Fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an. (Imam Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman As Sayuti)