Al-Muddassir (74) : 20
ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ
Sekali lagi: binasalah dia hendaknya! Bagaimana ia berani mereka-reka (tuduhan-tuduhan itu)?
Al-Muddassir (74) : 21
ثُمَّ نَظَرَ
Kemudian ia merenung dan memikirkan (berkali-kali: jalan-jalan mencaci Al-Quran, tetapi ia gagal);
Al-Muddassir (74) : 22
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ
Setelah itu ia memasamkan mukanya serta ia bertambah masam berkerut;