Ali-Imran (3) : 28
   
Janganlah orang-orang yang beriman mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Dan sesiapa yang melakukan (larangan) yang demikian maka tiadalah ia (mendapat perlindungan) dari Allah dalam sesuatu apapun, kecuali kamu hendak menjaga diri daripada sesuatu bahaya yang ditakuti dari pihak mereka (yang kafir itu). Dan Allah perintahkan supaya kamu beringat-ingat terhadap kekuasaan diriNya (menyeksa kamu). Dan kepada Allah jualah tempat kembali.
 Ali-Imran (3) : 118
   
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang yang bukan dari kalangan kamu menjadi "orang dalam" (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti-henti berusaha mendatangkan bencana kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telahpun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulutnya, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya telah kami jelaskan kepada kamu keterangan-keterangan itu jika kamu (mahu) memahaminya.
 An-Nisaa’ (4) : 33
   
Dan bagi tiap-tiap (lelaki dan perempuan yang telah mati), kami telah tetapkan orang-orang yang berhak mewarisi peninggalannya iaitu ibu bapa dan kerabat yang dekat. Dan mana-mana orang yang kamu telah membuat ikatan setia dengan mereka (untuk bantu-membantu dalam masa kecemasan dan kesusahan) maka berikanlah kepada mereka bahagiannya. Sesungguhnya Allah sentiasa Menyaksikan tiap-tiap sesuatu.
 An-Nisaa’ (4) : 144
   
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu?
 Al-Ma'idah (5) : 51
   
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani itu sebagai teman rapat, kerana setengah mereka menjadi teman rapat kepada setengahnya yang lain; dan sesiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman rapatnya, maka sesungguhnya ia adalah dari golongan mereka itu mereka itu. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang berlaku zalim.
 Al-Ma'idah (5) : 55
   
Sesungguhnya Penolong kamu hanyalah Allah, dan RasulNya, serta orang-orang yang beriman, yang mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat, sedang mereka rukuk (tunduk menjunjung perintah Allah).
 Al-Ma'idah (5) : 56
   
Dan sesiapa yang menjadikan Allah dan rasulnya serta orang-orang yang beriman itu penolongnya (maka berjayalah dia), kerana sesungguhnya golongan (yang berpegang kepada ugama) Allah, itulah yang tetap menang.
 Al-Ma'idah (5) : 57
   
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang yang menjadikan ugama kamu sebagai ejek-ejekan dan permainan - dari orang-orang yang telah diberikan Kitab sebelum kamu, dan orang-orang kafir musyrik itu: menjadi penolong-penolong; dan bertaqwalah kepada Allah, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
 Al-Ma'idah (5) : 58
   
Dan apabila kamu menyeru (azan) untuk mengerjakan sembahyang, mereka menjadikan sembahyang itu sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah kerana mereka suatu kaum yang tidak berakal.
 At-Taubah (9) : 71
   
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
Page 1 of 2

©2025 Quranology

Search